Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 8

90

  pengelolaan SKA kelapa sawit guna meningkatkan kesejahteraan
  masyarakat.

  3) Kementan, Pemerintah Daerah, serta TNI dan Polri menjalankan
  fungsi mediasi pemerintah sebagai regulator saat terjadi konflik dalam
  pengelolaan SKA kelapa sawit. Upaya ini diharapkan akan menjadi
  semakin optimal manakala negara (dalam hal ini pemerintah) mampu
  bersikap netral, independen dan tegas dalam mengatasi setiap potensi
  konflik yang terkait dengan pengelolaan SKA kelapa sawit.
 4) Gabungan Asosiasi Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia ^GAPKI)
 memfasilitasi wilayah operasional dan masyarakat lokal dalam bentuk
 CSR, Community Relations dan berbagai program untuk penyediaan
 fasilitas umum dan fasilitas sosial di lingkungan sekitar, khususnya di
 bidang pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan masyarakat di sektor
 UMKM kelapa sawit. Dukungan fasilitas dari operator perusahaan
 swasta ini merupakan wujud kongkrit tanggung jawab sosial yang dapat
 diberikan kepada masyarakat sekitar.
 5) GAPKI dan operator perusahaan kelapa sawit swasta bersama
para petani inti dan juga petani plasma, menjalin kemitraan strategis
dalam kerangka saling membutuhkan untuk mengoptimalkan
pengelolaan SKA kelapa sawit di daerah. Pengusaha sawit
membutuhkan petani inti dan petani plasma dalam proses produksi dan
operasional perusahaannya, sementara petani inti dan petani plasma
membutuhkan mata pencaharian untuk dapat meningkatkan taraf
hidupnya. Oleh karena itu, kemitraan yang bersifat saling
menguntungkan akan dapat menentukan efektivitas pola hubungan
antar-pelaku usaha dalam optimalisasi pengelolaan SKA kelapa sawit.
6) Kemenkeu, Kemendag dan BKPM memberikan insentif di bidang
fiskal, pajak dan kepabeanan dalam pengelolaan SKA kelapa sawit
untuk mengundang investasi. Ketatnya persaingan di sektor kelapa
sawit khususnya dengan Malaysia harus diantisipasi melalui
serangkaian proses de-regulasi, antara lain dengan memberikan
keringanan pajak dan bea, serta kemudahan perizinan sehingga
investor lebih memilih berinvestasi ke Indonesia.
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13