Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI

91

7) Kemenristek, BPPT dan LIPI, serta Perguruan Tinggi bersama
GAPKI bersinergi untuk mewujudkan link and match antara pihak
industri, unsur pemerintah dan lembaga riset, sehingga pengelolaan
SKA kelapa sawit menjadi semakin optimal, berdaya saing dan memiliki
added value terutama dalam kombinasinya dengan usaha peternakan
sapi guna meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sementara pemerintah
sebagai regulator harus mendukung inisiatif dan kegiatan riset untuk
pengembangan komoditas sawit, sehingga dapat dihasilkan produk
turunan yang juga bermanfaat signifikan untuk sektor-sektor lainnya.

8) Kemendagri membangun harmonisasi kebijakan antara
pemerintah pusat dan daerah di era desentralisasi, khususnya yang
menyangkut pengelolaan SKA kelapa sawit baik dari aspek regulasi
(Perda), Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), perimbangan
keuangan (DAU) dan skema profit sharing hasil pengelolaan SKA.

e. Upaya pada Strategi-5. Mengintensifkan penyuluhan teknis

untuk optimalisasi pengelolaan SKA kelapa sawit. Upaya yang dapat

dilakukan adalah: .

1) Kementan dan Pemerintah Daerah melakukan sosialisasi secara
intensif dan berkelanjutan untuk memperbaiki tata cara (teknis)
pengelolaan SKA kelapa sawit bagi para petani lokal dan petani plasma
khususnya di Kalimantan Tengah. Hal ini perlu ditekankan pada pola
pembukaan lahan, pemupukan dan kombinasi dengan peternakan sapi,
sehingga pengelolaan SKA kelapa sawit berjalan lebih efisien, efektif
dan modem. Proses sosialisasi ini dapat diselenggarakan secara formal
maupun informal, disesuaikan dengan lokasi dan karakteristik warga
setempat, selama hal itu mudah dipahami dan dapat langsung
dipraktikkan.

2) Kementan melakukan adaptasi materi penyuluhan teknis terkait
pengelolaan SKA kelapa sawit yang disesuaikan dengan
perkembangan teknologi dan metodologi termutakhir. Melalui materi
yang selalu up to date, maka substansi yang disampaikan kepada para
peserta penyuluhan untuk mengoptimalkan pengelolaan SKA kelapa