Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9

33

 dimobilisasi untuk menggantikan kelangkaan sumberdaya yang
 dihadapi masyarakat di wilayah /daerah perdesaan. Adapun dalam
 bidang pembangunan non-fisik, maka satuan-satuan TNI di wilayah
 mempunyai kapasitas yang patut diandalkan. Tradisi berdisiplin yang
 kuat, serta kemampuan dalam berorganisasi, dapat dijadikan
 pembanding bagi masyarakat desa untuk melakukan perubahan
 social di wilayahnya. Selanjutnya keberadaan satuan Kogabwilhan
 dr setiap kompartemen pertahanan wilayah, dapat dijadikan medium
 sosialisasi bagi kewajiban bela negara bagi masyarakat di
 wtfayah/desa-desa. Hal ini berdampak positif dalam meningkatkan
 kesadaran masyarakat dalam bela negara

 b. Implikasi Implementasi Tata Ruang Wilayah Pertahanan
 terhadap Pembangunan Nasional

           Isu keamanan nasional Indonesia pada dewasa ini sangat
 komplek dan berdampak serius terhadap keutuhan wilayah NKRI
dan keselamatan bangsa. Ancaman nyata terhadap negara
indonesia sulit diprediksi dan dapat muncul disemua wilayah
nusantara terutama saat ini berkaitan dengan ancaman terorisme.
Oleh karena itu setiap wilayah pertahanan diharapkan dapat
melakukan respon tindakan awal terhadap ancaman yang muncul di
wilayah/daerah baik itu berupa ancaman militer maupun ancaman
nirmiliter. Untuk melakukan respon tindakan awal Kogabwilhan
dapat mengerahkan satuan-satuan militer secara gabungan maupun
kekuatan sipil yang disesuaikan dengan bentuk ancaman yang
muncul didaerah. Guna memperoleh kemampuan respon tindakan
awal di wilayah/daerah maka pembinaan terhadap sumberdaya
manusia merupakan hal yang mutlak harus dilakukan oleh
Kogabwilhan. Jika pembinaan sumber daya manusia di wilayah
pembinaannya tidak proporsional dan kurang tepat, maka
sumberdaya manusia diwilayah sulit untuk dilibatkan dan diperankan
sesuai dengan kewajiban dan tangungjawab mereka dalam bela
negara, yang otomatis akan sangat sulit mengharapkan kepedulian
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14